Beranda | Artikel
Mengawali Tulisan dan Pembicaraan
Senin, 2 Januari 2017

Bismillahirrahmanirrahiim.

Syaikh Sulaiman ar-Ruhaili hafizhahullah berkata :

وهنا أيها الإخوة فائدة: وهي أن المقروء يسن أن يبدأ فيه ببسم الله الرحمن الرحيم، المقروء من الكتب ونحوها السنة أن يبدأ فيه ببسم الله الرحمن الرحيم

Di sini ada suatu faidah -wahai saudara-saudara sekalian- yaitu hendaknya suatu tulisan yang hendak dibaca diawali dengan bismillahirrahmanirrahiim. Suatu tulisan yang dibaca seperti buku atau semacamnya hendaklah dimulai dengan bismillahirrahmanirrahiim.

أما المسموع من الخطب والمحاضرات والدروس فالسنة أن تُبدأ بالحمدلة فإن خطب النبي صلى الله عليه وسلم جُمعت فكانت كلها مبدوءة بالحمدلة

Adapun suatu hal yang didengar berupa ceramah, pengajian, dan pelajaran maka yang dianjurkan/disunnahkan ialah hendaknya diawali dengan hamdalah, karena sesungguhnya ceramah-ceramah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam setelah dikumpulkan ternyata semuanya diawali dengan bacaan hamdalah (alhamdulillah, pent).

ولذلك إذا كان الإنسان يكتب فالسنة أن يبدأ ببسم الله الرحمن الرحيم، أما إذا كان يتكلم ليُسمع ويُسمع كلامه فالسنة في حقه أن يبدأ بالحمد لله رب العالمين، هذه سنة النبي صلى الله عليه وسلم

Oleh sebab itu apabila seorang insan menulis hendaknya dia memulai tulisannya dengan bismillahirrahmanirrahiim. Adapun apabila hendak berbicara untuk didengar dan ucapannya akan didengar orang lain maka yang sunnah/dianjurkan baginya adalah memulai dengan kalimat alhamdulillahi Rabbil ‘alamin. Ini adalah sunnah/ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Sumber : Transkrip Syarh Tsalatsah al-Ushul oleh Syaikh Sulaiman ar-Ruhaili


Artikel asli: https://www.al-mubarok.com/mengawali-tulisan-dan-pembicaraan/